Home / Blog / Blogs / Sering Keliru, Ini Perbedaan Rumah Townhouse dan Cluster

Sering Keliru, Ini Perbedaan Rumah Townhouse dan Cluster

Sering Keliru, Ini Perbedaan Rumah Townhouse dan Cluster

by: Admin

Blogs

Tuesday, 09 May 2023

Saat hendak membeli rumah komersil, terdapat beberapa tipe perumahan yang akan Anda temui. Dua di antaranya adalah townhouse dan cluster.

Dua tipe perumahan ini sering dianggap serupa, padahal sebenarnya berbeda. Seperti apa perbedaannya?


Pertama-tama, Anda perlu mengetahui kalau townhouse biasanya dibangun di lingkungan yang ekslusif. Ya, pada dasarnya townhouse dibangun untuk para ekspatriat dari luar negeri yang menetap dalam jangka waktu yang lama di pusat kota Jakarta.


Kaum kelas menengah atas ini menginginkan privasi lebih dalam memilih tempat tinggal yang aman dan nyaman. Berikut ini adalah perbedaan  perumahan yang mengusung konsep townhouse dan cluster.



1. Jumlah rumah 


Perumahan dengan konsep townhouse memiliki jumlah yang terbatas. Pasalnya, selain untuk menjaga eksklusivitas, townhouse juga berada di atas lahan pusat kota yang tentu saja luasnya terbatas.


Setidaknya, jumlah rumah dalam satu perumahan townhouse terdiri dari 30 unit. Salah satu ciri lainnya dari rumah townhouse adalah lingkungannya yang tertutup.


Dengan kata lain, para pembeli rumah townhouse memang sengaja memilih tipe hunian ini untuk meminimalisir interaksi antar penghuni rumah. Kebanyakan pemilik rumah townhouse adalah ekspatriat dan para pekerja berkewarganegaraan asing, yang mana sehingga mereka sangat mengedepankan privasi. 


Sedangkan, perumahan dengan tipe cluster rumahnya bisa berjumlah 100 hingga 300 unit. Rumah tipe cluster juga biasanya akan dibagi-bagi kembali dalam desain yang berbeda-beda. Lokasinya juga tidak berada di pusat kota. 



2. Tata kelola lingkungan yang rapi


Dalam hal maintenance, townhouse memiliki kelebihan dalam tata kelola lingkungan. Sebab, dengan jumlah yang terbatas pihak pengelola akan lebih muda melakukan penataan lingkungan. Termasuk, mengelola fasilitas umum yang diberikan di dalam perumahan townhouse.


Tentunya, ini juga akan memberi dampak pada kawasan perumahan yang menjadi lebih bersih dan rapi. Terlebih, dalam hal maintenance, perumahan townhouse biasanya punya sistem yang sama seperti apartemen atau kondominium yakni menarik iuran kepada penghuni tiap bulannya.


Sementara rumah cluster, karena lebih banyak dari sisi jumlah rumah dan penghuni, biasanya maintenance dikembalikan kepada warga masing-masing cluster.


Dengan kata lain, ada kesepakatan-kesepakatan lagi di tingkat penghuni yang lebih guyub dan memerlukan lebih banyak interaksi antar penghuni.



3. Privasi antar penghuni


Dalam pembahasan sebelumnya, disebutkan kalau townhouse adalah perumahan yang mengedepankan eksklusivitas. Maka dari itu, penghuninya adalah mereka yang menginginkan privasi lebih di hunian tapak. 


Hal ini mirip dengan konsep yang diterapkan di hunian apartemen atau kondominium kelas menengah atas. Dari segi keamanan pun, townhouse juga diawasi sistem keamanan yang mumpuni. 

 

Sedangkan cluster, dengan jumlah rumah dan penghuni yang lebih banyak maka diperlukan energi yang lebih banyak pula. Penghuni cluster juga tidak mengeksklusifkan diri. Selain karena mereka bukan para ekspatriat yang minim sosialisasi dengan lingkungan sekitar.


Penghuni cluster juga biasanya memiliki anggota keluarga lain yang punya kesibukan di rumah. 



4. Desain rumah

 

Karena dibangun dengan lahan yang terbatas, townhouse biasanya terdiri dari dua hingga tiga lantai. Rumah townhouse biasanya memiliki desain yang mewah dan modern. 


Hal ini membuat rumah townhouse hampir dapat dipastikan punya kualitas bangunan yang lebih tinggi dibandingkan jenis perumahan komersil lainnya. Kendati begitu, bukan berarti kualitas bangunan di perumahan jenis cluster lebih buruk. 


Secara logika, perumahan yang dibangun lebih sedikit dan perumahan yang diproduksi dalam jumlah banyak sekaligus biasanya memiliki perbedaan dari segi kualitas. 



5. Harga jual 

 

Ada harga ada kualitas. Hal ini memang tak bisa dipisahkan. Karena kualitas rumah, eksklusivitas dan juga tentu lokasi, rumah townhouse memiliki harga jual yang lebih mahal bahkan fantastis.


Rumah townhouse yang dipasarkan di pusat kota yang strategis umumnya dipasarkan dengan harga jual miliaran rupiah. Sedangkan rumah cluster di pinggiran kota, masih ada yang dipasarkan dengan harga ratusan juta rupiah. 



6. Desain rumah tidak bisa diubah


Dari sekian banyak perbedaan, ada satu kesamaan yang bisa terjadi antara rumah tipe townhouse dan juga cluster. Persamaan itu adalah tidak boleh merubah desain rumah.

 

Seluruh rumah townhouse memiliki desain dan model rumah yang serupa. Pengembang melarang pemilik untuk mengubah desain. Sebab, jika diubah akan mengubah konsep townhouse itu sendiri.


Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada perumahan cluster. Meski tak boleh diubah, namun biasanya pengembang memberikan izin penghuni cluster untuk merenovasi rumah mereka dalam periode atau jangka waktu tertentu. Bagaimana? Tipe perumahan apa yang cocok untukmu?


 

Share